Maandag 26 Augustus 2013

puisi untuk mesir


Dimana kita? – iwan setiawan
Gelap menjadi teman mereka saat ini
Tangisan anak kecil seperti lagu yang sering mereka dengar
kucuran darah menjadi bukti kedzaliman itu
Hujan itulah yang membuat mesir saat ini banjir
Bukan banjir bandang ataupun banjir rob
Tapi banjir darah, ya hujan itu adalah hujan peluru
Peluru yang mengoyak tulang mereka hingga hancur
Dimana kita ketika mesir saat ini sedang menangis
Dimana kita ketika mereka saat ini sedang menjerit kesakitan
Akankah kita masih tutup telinga dengan kabar ini?
Akankah kita masih tutup mata dengan kejadian ini?
Wahai pemimpin negeri, negeri yang indah ini
Tengok sejarah, tengok sejarah, tengok sejarah
Negara mana yang pertama mengakui kedaulatan Indonesia
 Janganlah engkau sibuk dengan ucapanmu di dunia maya
Semoga Allah tidak menutup hatimu

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking